Apa Itu Rennet?
Bayangkan susu segar yang masih hangat, lalu tiba-tiba terjadi perubahan magis. Susu yang tadinya cair, mulai mengental dan terpisah menjadi dua bagian: dadih (bagian padat) dan whey (bagian cair). Nah, si ‘penyihir’ di balik perubahan ini adalah rennet. Rennet bukanlah makhluk ajaib, melainkan enzim yang mampu memisahkan kasein, protein utama dalam susu, sehingga terbentuklah dadih. Dadih inilah yang nantinya akan diproses menjadi berbagai jenis keju yang kita kenal.
Dari Mana Asal Rennet?
Selama berabad-abad, rennet tradisional diekstrak dari perut anak sapi yang masih menyusu. Bayangkan, sebuah proses yang cukup unik dan mungkin sedikit… mengejutkan. Enzim ini secara alami ada di perut anak sapi untuk membantu mereka mencerna susu ibunya. Namun, karena pertimbangan etika dan lingkungan, kini semakin banyak alternatif rennet yang dikembangkan.
Jenis-jenis Rennet
Jangan bayangkan hanya ada satu jenis rennet ya! Seiring berkembangnya teknologi, kini kita memiliki beberapa jenis rennet, di antaranya:
1. Rennet Hewani (Animal Rennet):
Seperti yang sudah disinggung, rennet hewani berasal dari perut anak sapi. Keju yang menggunakan rennet jenis ini biasanya memiliki rasa dan tekstur yang khas.
2. Rennet Nabati (Vegetable Rennet):
Alternatif yang ramah lingkungan dan cocok untuk para vegetarian! Rennet nabati diekstrak dari tumbuhan tertentu, seperti thistle, fig, dan beberapa jenis tanaman lainnya. Prosesnya lebih ramah lingkungan karena tidak melibatkan hewan.
3. Rennet Mikrobial (Microbial Rennet):
Jenis rennet ini diproduksi oleh mikroorganisme tertentu, seperti jamur atau bakteri. Rennet mikrobial juga merupakan alternatif yang ramah lingkungan dan cocok untuk berbagai kebutuhan.
Proses Pembuatan Keju dengan Rennet
Proses pembuatan keju dengan rennet cukup kompleks, namun kita bisa menyederhanakannya menjadi beberapa tahap:
1. **Pemanasan Susu:** Susu dipanaskan hingga suhu tertentu agar bakteri baik dapat berkembang biak.
2. **Penambahan Starter Kultur:** Bakteri baik (starter kultur) ditambahkan ke dalam susu untuk membantu proses fermentasi.
3. **Penambahan Rennet:** Inilah saatnya si ‘penyihir’ rennet bekerja. Enzim ini ditambahkan ke dalam susu dan menunggu hingga susu mengental.
4. **Pemisahan Dadih dan Whey:** Dadih yang telah terbentuk dipisahkan dari whey (cairan).
5. **Pengolahan Dadih:** Dadih diolah lebih lanjut, seperti dipotong-potong, diaduk, atau dipanaskan, tergantung jenis keju yang ingin dibuat.
6. **Pembentukan Keju:** Dadih kemudian dibentuk dan dicetak sesuai jenis keju yang diinginkan.
7. **Pematangan:** Keju yang telah terbentuk kemudian dimatangkan selama periode waktu tertentu, tergantung jenis keju.
Mengapa Rennet Penting?
Rennet sangat penting dalam proses pembuatan keju karena perannya dalam mengentalkan susu. Tanpa rennet, susu tidak akan dapat membentuk dadih dan keju tidak akan bisa dibuat. Enzim ini layaknya kunci ajaib yang membuka jalan menuju cita rasa keju yang begitu beragam.
Kesimpulan
Jadi, rennet ternyata lebih dari sekadar enzim biasa. Ia adalah kunci utama dalam menciptakan aneka ragam keju yang kita nikmati. Dengan berbagai alternatif rennet yang kini tersedia, kita dapat menikmati keju lezat sambil tetap memperhatikan aspek etika dan lingkungan. Mulai sekarang, saat menikmati keju, cobalah untuk mengingat peran penting rennet di baliknya! Selamat menikmati keju!