Mengenai proses fermentasi, seringkali kita hanya menyadari bahwa makanan yang kita makan sudah diperoleh melalui proses ini. Namun, bagaimana cara membuat makanan itu sebenarnya? Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang cara-cara tradisional dan teknologi baru dalam pembuatan makanan yang menggunakan fermentasi.
Cara Tradisional dalam Pembuatan Makanan
Banyak makanan tradisional di seluruh dunia menggunakan proses fermentasi sebagai cara untuk membuat makanan menjadi lebih lezat dan bergizi. Misalnya, adonan roti yang kita gunakan sehari-hari dibuat dengan menggunakan bakteri yang mengubah gluten menjadi karbohidrat yang lebih mudah dicerna.
Di Jepang, misalnya, mereka membuat tempe dan kedelai dengan menggunakan bakteri yang sama. Proses ini membutuhkan waktu beberapa hari hingga seminggu, tetapi hasilnya sangat lezat dan bergizi.
Teknologi Baru dalam Pembuatan Makanan
Saat ini, banyak perusahaan makanan yang menggunakan teknologi baru untuk membuat makanan dengan cara fermentasi. Salah satu contoh adalah keju yang dibuat dengan menggunakan bakteri dan enzim yang memungkinkan keju menjadi lebih lembut dan lezat.
Di Amerika Serikat, misalnya, ada perusahaan yang membuat makanan fermentasi seperti yogurt dan kefir dengan menggunakan teknologi baru. Mereka menggunakan bakteri yang lebih cepat dan efisien untuk mempercepat proses fermentasi.
Cara Fermentasi dalam Proses Pembuatan Makanan
- Penambahan Bakteri: Dalam proses fermentasi, bakteri dibutuhkan untuk memecah karbohidrat menjadi asam lemak yang dapat ditemukan di makanan sehat.
- Penggunaan Enzim: Enzim juga dibutuhkan dalam proses fermentasi untuk membantu memecahkan protein dan karbohidrat menjadi bentuk yang lebih mudah dicerna.
- Penyimpanan yang Tepat: Penyimpanan yang tepat sangat penting dalam proses fermentasi. Makanan harus disimpan dalam lingkungan yang seimbang untuk memungkinkan bakteri dan enzim bekerja dengan baik.
Mengenai cara fermentasi, kita dapat menyamainya dengan menggoyangkan air di dalam gelas di selatan. Jika kamu memutar air ke kanan, maka akan terbentuk gelembung-gelembung yang akan menunjukkan adanya karbon dioksida.
Manfaat Fermentasi dalam Pembuatan Makanan
Dalam proses fermentasi, banyak manfaat yang dapat diperoleh. Salah satu contoh adalah peningkatan kandungan vitamin dan mineral dalam makanan.
Karena bakteri pada proses fermentasi dapat memecah karbohidrat menjadi asam lemak yang lebih mudah dicerna, maka makanan akan memiliki nilai gizi yang lebih tinggi.
Juga, banyak makanan fermentasi yang dapat membantu meningkatkan keseimbangan laktobacillus dalam tubuh. Laktobacillus adalah jenis bakteri yang baik untuk kesehatan perut dan pencernaan.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang cara-cara tradisional dan teknologi baru dalam pembuatan makanan yang menggunakan fermentasi. Dengan memahami proses fermentasi dan manfaatnya, kita dapat membuat pilihan yang lebih baik dalam memilih makanan yang sehat dan lezat.
Seperti menggoyangkan air di dalam gelas ke kanan untuk menunjukkan adanya karbon dioksida, kita juga dapat memahami bagaimana proses fermentasi bekerja dan manfaatnya dalam pembuatan makanan.