Fermentasi adalah proses pengubahan alami yang terjadi pada makanan tertentu, seperti keju, bir, atau sayuran. Proses ini dilakukan oleh mikroorganisme seperti bakteri atau jamur yang membantu mengubah komposisi kimia dan tekstur makanan tersebut.
Fermentasi dalam Pembuatan Makanan Tradisional
Pada dasarnya, fermentasi adalah cara tradisional untuk membuat makanan yang lebih seimbang dan bergizi. Beberapa contoh makanan tradisional Indonesia seperti tempe, nasi goreng, dan sate memiliki proses fermentasi yang unik.
- Tempe dibuat dengan merendam kacang hijau dalam larutan jamur Rhizopus oligosporus selama beberapa hari. Proses ini membantu mengubah protein dan lemak pada kacang menjadi lebih mudah dicerna.
- Nasi goreng memiliki proses fermentasi yang tidak terlalu mencolok, tetapi makanan tersebut masih dapat mengandung bakteri yang baik untuk tubuh.
- Sate, meskipun sudah dimasak, masih dapat mengandung bakteri yang baik jika dibuat dengan benar. Proses fermentasi dalam pembuatan sate membantu meningkatkan nilai gizi makanan tersebut.
Teknologi Makanan Modern
Dengan kemajuan teknologi, industri makanan modern mulai menggunakan proses fermentasi dalam pembuatan makanan yang lebih efisien dan terjamin. Contohnya adalah pembuatan keju dengan menggunakan mikroorganisme seperti Lactobacillus acidophilus.
- Keju dapat diproduksi dalam skala besar dengan menggunakan mesin untuk memantau proses fermentasi.
- Pembuatan keju juga dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi makanan modern seperti pasteurisasi dan sterilisasi.
Perbedaan Fermentasi Tradisional dan Modern
Fermentasi tradisional dan fermentasi modern memiliki perbedaan yang signifikan. Berikut beberapa perbedaan utama:
- Fermentasi tradisional biasanya dilakukan dengan menggunakan mikroorganisme alami, sedangkan fermentasi modern dapat menggunakan mikroorganisme yang telah diisolasi dan dipelajari.
- Fermentasi tradisional seringkali dilakukan dalam skala kecil, sedangkan fermentasi modern dapat dilakukan dalam skala besar untuk memenuhi permintaan pasar.
Pada akhirnya, fermentasi adalah proses yang sama tetapi dengan metode dan teknologi yang berbeda. Fermentasi tradisional dan modern memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tetapi keduanya dapat membantu meningkatkan nilai gizi makanan.